Sunday, November 3, 2013

Jogjakarta, Aku Jatuh Cinta. #3

Sebagian orang akan bilang kalo berakhir berarti perpisahan, tapi tidak untuk saya. Mungkin berakhir adalah awalan, seperti saat ke Jogjakarta yang lalu. Kita berpisah untuk memulai yang baru, menyusun rencana kedepannya kota mana yang akan kita hinggapi lagi.

Jogjakarta, kota ke tiga tempat kita berkumpul kawan, setelah Jakarta dan Tangerang Selatan. Salam kompak selalu, hangat terdahsyat untuk kita semua.

Kita balik kanan bubar jalan, bukan membubarkan diri lalu membicarakan dari belakang. Semoga saja, kita tetap bersama sampai akun twitter kita disedekahin ke anak masing-masing. Buat gue sendiri kalo gak ada twitter mungkin gak akan kenal kalian. Terima kasih Jack, berkat anda saya bertemu dengan orang-orang yang membuat tawa, bahagia dan kadang kesel karena tingkahnya, makanya saya tetep bersama karena tidak hanya membuat bahagia tapi membuat saya juga belajar dewasa, bagaimana menyikapi permasalahan yang harus kita hadapi dengan sebaik-baiknya.

Buat gue, kali ini mempunyai temat yang udah kayak keluarga sendiri. Entah mereka pun menganggap keluarga atau cuma smp, sudah makan pulang.

Selama di Jogja gue menemukan karaker baru dari orang-orang ada yang lucunya kebangetan, ngeselinnya kebangetan, baiknya kebangetan, atau bahkan cueknya kebangetan. Dari semua itu bisa membuat gue ketawa apalagi yang ngeselin kayak si Iqbal. Dia kalo ketawa dicicil, sehari tiga kali.

Di Jogjakarta walau gue nyusul tapi gue gak nyesel, mungkin kalo gak dateng baru nyesel. Di sana ketemu sama @fayuliana, @ejakulasi_, @dimastayo, @jembvt, @kangmasnyo, @rezaariesta @dudupan_, @bukanadelia, @mas_aih, @badottt, @masmaslol, @unyingucrit, @JVLEHA, @theevreu, @_vanderbot, @DianaaPN, dan masih banyak lagi yang gak mungkin gue sebutin, salah satunya gue berterima kasih banget sama masinis yang nganterin gue ke Jogja dengan selamat, satpam depan stasiun yang nunjukin gue jalan ke penginapan.

Kelakuan dari anak-anak yang gak akan gue lupain, banyak. Tapi salah satunya si @dudupan_ aka Pandu, pas mau balik ke Jakarta dia sempetin diri buat gali tanah di depan penginapan lalu nanem kaos kakinya yang wangi banget. Katanya biar numbuh pohon jengkol.
Selanjutnya kelakuan @jembvt dia rela make handuk warna pink dililitin di kepala kayak habib yang nongkrong di fly over.
Ada juga si @ndaaar yang make sempak doang terus difoto gaya Hulk lagi mau gosok gigi.
Oiyah, paling mengharukan pas kita nyanyi-nyanyi lagu sebelum pada balik ke kota masing-masing.
Kelakuan @dimastayo, lagi berenang malah kedinginan meringkel di pojokan kayak kucing kampung kecebur got.
Kalo si @kangmasnyo, dateng-dateng nyanyi lagu lawas, oke, skip. Itu emang tuntutan umur.
Selagi masnyo nyanyi, @masmaslol sempetin diri buat menghibur kita dengan nyanyi lagu peterpan tiga menit, lewat enam jam. Pas gue lagi muntah ada @mas_aih yang mijitin gue, setelah itu @badottt ngerokin gue. Ah, keren sekali.

Pokoknya masih banyak lagi cerita yang gak mungkin gue jabarin di sini, bukan hanya gue yang bahagia. Kita semua yang ngumpul di situ bahagia.

Sampai jumpa lagi teman, sampai kita mabok ale-ale lagi.
Di Jogjakarta, aku jatuh cinta. Pada suasanya dan teman-teman saya.

1 comment:

  1. Ini adalah awal pertemuan semua anak-anak. gue punya usul, bagaimana kalau kita bikin negara baru. azheeg!

    ReplyDelete

Terimakasih sudah memberikan komentar.