Sunday, February 3, 2013

Kita Ditertawakan Handphone


''kamu lagi di mana?''

Ya, itu adalah pesan singkat yang sering kamu kirim ke aku.

Awalnya begitu sering, sehari bisa tiga kali. Aku serasa sedang meminum obat. Tidak pahit dan malah membuat aku candu. Pesan singkat yang begitu sering kamu kirim ke aku, begitu besar maknanya. Selalu ada getaran-getaran yang membuncahkan kerinduan. Menuntun aku supaya berada di pelukan. Sebab pelukan adalah pembunuh kegelisahan.

Aku suka dengan pesan singkat kamu, memang sangat singkat. Akan tetapi dalam pesan singkat itu adalah bukti kasih sayang kamu. Bukti bahwa cinta kita masih tumbuh subur di halaman hati kamu.

Tetapi bodohnya, aku selalu mengacuhkan pesan singkat kamu. Aku selalu menganggap itu hal kecil. Itu hal sepele. Hingga kamu mulai bosan untuk mengirim pesan singkat lagi. Kamu mulai mencari-cari tawa, dari nomer-nomer handphone yang berbeda. Saat itu kita sama-sama menemui titik jenuh, dalam hubungan yang hanya berotasi pada kerinduan. Bertemu, berpelukan dan melambaikan tangan.

Bunga di halaman hati kamu yang tumbuh subur oleh cinta kita mulai layu dan gersang karena aku tak menyiraminya dengan perhatian lewat pesan singkat. Bukannya aku tak peduli, aku sedang menyusun rencana. Rencana-rencana kita untuk berlibur menghilangkan penat atas segala rindu yang tak juga berlabuh.

Karena dogmamu sudah tinggi seperti menara sutet, aku tak berani mendekati. Salah tingkah bisa mati oleh segala diammu.

Butuh waktu. Handphone sudah menertawakan kita. Aku masih diam membisu. Diam-diam mengumpulkan rindu untuk menyesaki hati dan pikiran, agar ego serta gengsi bisa mati. Setelah itu aku puas teriak di pelukanmu lalu berdamai.

Tapi semua tak sesua rencana..

Aku diam.

Aku menahan segala kegaduhan dalam hati.

Aku terperosok ke dalam sungai dan hanyut, air mata tak terlihat. Hebat.

Pesan-pesan singkat yang sudah membuat aku terbiasa itu mulai hilang. Diganti oleh kata-kata sakti. Seketika aku sedih dan emosi.

Bagaimana tidak, aku mendapati kata-kata romantis di pesan masuk kamu dan segala lelucon murahannya. kamu pasti tertawa.

Bersenang-senanglah bersama dia.

Semenjak itu aku tak lagi mendapati cinta atau kasih sayang kamu dari pesan singkat lagi. Pesan-pesan singkat yang biasa aku abaikan, ternyata itu adalah kata-kata cinta yang diperhalus.

Pesan singkat aku untuk kamu; ''kamu lagi berada di manapun, berbahagialah''.



- Muhamad Iyan.
Twitter; @masmblo

7 comments:

  1. cedih bacanya :(
    btw, lama nggak kesini, tampilannya berubah yaa, bagus :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kamu kebawa suasana bacannya. :))

      Iya, berubah. Makasih. ;)

      Delete
  2. haduh haduh nyaris galau, kalau artikelnya lebih panjang lagi bisa galau nih :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mueheheheh.. (--,)7

      Masih belajar nulis-nulis kayak gitu, jadi belum bisa panjang. X'))

      Delete
  3. mas mblo, jomblo tapi pinter buat cerita cinta2an (-,-)?
    dua jempol deeh (y) (y)

    ReplyDelete

Terimakasih sudah memberikan komentar.