Monday, September 2, 2013

Perihal Rasa

"Saat punya pacar, apa pernah lo jatuh cinta ke orang lain?", Hal ini yang ngebuat gue mikir keras, bagai karang gigi yang dihempas gelombang obat kumur. Perihal rasa, siapa yang tahu kan, sebab rasa bisa datang kapan saja, pergi sesukanya atau menetap dengan lekat. Tapi rasa selalu tumbuh pada apa yang telah menciptakannya sejak lama bukan?

Gue sempet nanya ke beberapa orang perihal rasa jatuh cinta, tapi keadaan punya pasangan. Jawaban beragam dari pedes level 1 sampe 10. Semua gue kunyah dahulu sebelum gue telen supaya gak cepirit.

Jatuh cinta beda halnya dengan rasa suka atau kagum. Jatuh cinta lebih kepada apa yang membuat kita ingin membahagiakannya, berbagi rasa suka dan duka bersama. Sedangkan suka atau kagum bisa saja hilang seketika bila sesuatu yang kita suka tidak sesuai keinginan.

Ketika kita suka seseorang tapi ternyata kita tahu orang itu hobi main judi ager depan sd, kita bakal ilfil. Atau ketika cewek yang suka sama cowok terus tahu cowoknya hobi masang poster sailor moon di kamarnya, bakal langsung gak suka.

Suka lebih kepada kita ingin memiliki. Sedangkan cinta, kita ingin membahagiakannya. Maka mitosnya cinta tumbuh, terikat atau tidak.

Jatuh cinta, gue orangnya susah jatuh cinta. Kalau belum diselengkat sama Selena Gomez, gak akan jatuh. Tapi bagi sebagian orang jatuh cinta adalah rasa yang tiba-tiba ada dan menjadi pemanis dalam hidup. Hidup ini singkat, tapi gak semudah main game yang kalo kalah bisa restar permainan dari ulang.

Setelah gue dapet jawaban ebtanas perihal jatuh cinta dan suka. Gue berlanjut ke nomer dua.

"Apa yang dimaksud dengan setia?", berbagai macam jawaban gue terima dari kesetiaannya Dora yang kemana-mana bareng boots, atau wasit yang tetep niup periwitan daripada niup balon di tengah lapangan.

Setia buat sebagian orang adalah apa yang kita miliki untuk tetap dijaga. Tetap 1 tak ada nomer 2 atau 69 diantara hubungan. Menjaga kita, aku, kamu tanpa ada dia. Selingkuh atau orang ketiga hadir karena adanya persetujuan diantara kedua pihak yang saling jatuh cinta diluar logika. Gue seneng sama batman, biar gak jadi diri sendiri tapi dia gak jadi orang ketiga. Setia adalah sebaik-baiknya menjaga perasaan yang ada, walau kadang dalam hubungan terasa hambar, tapi tenang kadang waktu ada masanya dan masa ada waktunya. Setia bukan tuntutan tapi kesadaran, supaya bahagia yang tercipta tak ada tekanan.

Bukannya apa yang telah kita perjuangkan dari awal lebih berarti daripada kesenangan yang seketika hadir?

Kadang, hidup bagai garis silang. Bertemu sejenak lalu saling menghilang.

"Apa lo bakal milih tetep setia atau milih orang yang baru buat lo jatuh cinta?", ini pertanyaan pilihan ganda yang gue tanyakan ke beberapa wanita. 98% bilang setia, sisanya setia banget.

Gue dapet simpulin, kadang kita nolak apa yang manis tapi gak tahu bahan apa yang dibuatnya. Kita lebih milih apa yang manis kita buat bersama secara bertahap dan menikmatinya dengan kepuasan.

Perhatian, tanpa adanya hati semuanya hanyalah peran.

Konon katanya cinta itu suci. Berarti apabila ada penghianatan dalam cinta berarti mengotorinya. Kita akan merasakan kehilangan pada waktunya.

Yang kita dapatkan dengan meninggalkan, kelak apa yang kita dapatkan akan meninggalkan.
Hidup ini berputar, layaknya jarum jam berada di atas bawah tapi gak bisa dimundurkan waktunya. Kadang ketika pertemuan tercipta lagi bukan untuk saling jatuh cinta kembali, melainkan hanya bertukar kenangan.

Gue, lebih milih jatuh ke lubang yang sama, meski banyak lubang yang dalemnya bir bintang.


Nah, sedangkan elo. Bakal setia atau milih apa yang baru?

1 comment:

  1. Setia hmm. Susah sih dijalanin, meskipun lidah berkata tidak, mata selalu memandang yg lebih baik. Emang bener, ketika meninggalkan maka akan ada rasa kehilangan. Selama masih pacaran, kenapa cinta harus dibuat rumit ? Bukankah hidup itu sederhana ?

    Karena kelak yang menjadi jodoh kita adalah orang yang menyayangi kita, bukan orang yang kita inginkan sejak dulu.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah memberikan komentar.