Friday, February 1, 2013

Menatap Nanar Secarik Foto


Hai.

Lagi-lagi aku menulis ini, saat sedang kalut atau resah mungkin hanya aksara yang dapat menjabarkannya dan itu pun belum mampu menenangkan perasaanku yang cemas.

Kali ini aku sedang kedinginan, sambil siul-siul menyanyikan lagu-lagu kenangan. Masih ingat kah kamu apa lagu tentang kita? Oh, ternyata kamu lupa. Baiklah aku kasih liriknya sedikit.

Seperti ini;
Cinta ini menggelisahkan aku, membuat aku gila.. Andai kita terpisah. Mati rasa-rasaku.

Kurang lebih seperti itu, aku sudah tidak begitu hafal. Masalah mati rasa, itu tak mungkin. Kalau aku mati rasa tak akan tercipta tulisan ini. Kamu, masih jadi inspirasiku..

Lanjut siul-siul.. Hehe

Ada banyak senyuman yang membayang di ingatan, semua tetap sama. Kali ini aku sedang menatap nanar secarik foto, senyum-senyum kamu masih indah, masih menawan dan sayangnya kalau sekarang sudah berubah maksud dan makna tapi tetap sama, tetap menjadi senyum-senyum yang aku damba-damba kan.

Sebelumnya, senyum-senyum kamu jadi hal-hal terindah di semesta ini. Senja yang merona pun akan tersingkir oleh senyum-senyum kamu yang mampu membuat dadaku berdegup kagum.

Dug-dug-dug, itu bukan suara gendang apalagi bedug. Suara itu degup jantungku. Degup-degup yang masih mengiringi nafasku, degup-degup yang masih mengiringi rasaku. Atas rasa-rasa cinta terhadap ciptaanNya yaitu kamu.


-Muhamad Iyan
Twitter; @masmblo

1 comment:

Terimakasih sudah memberikan komentar.