Monday, June 9, 2014

Kerinduan

Hujan membuatnya kuyup mengigil,
Dibawah lampu merah begitu ringkih.
Tak menggenal pasar malam, gulali yang manis atau sekedar bermain layang-layang.

diantara deru bising roda dua atau empat. Ia tak gentar untuk tetap berdiri di kedua kakinya yang seakan seperti besi karat.
Setiap uang yang didapat bagai airmata yang berupa keringat.
Setiap keringat yang menetes seperti kebahagiaan yang tak tersirat.

Gumam merapal mantra berupa doa-doa dan rasa syukur yang didapat.
setelah senja tersungkur, membawa pulang senyum sumringah.
Tak ada gurat kesedihan di wajahnya.
Begitu ikhlas tanpa isyarat.


Sent from Samsung Mobile

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah memberikan komentar.